Kamis, 23 Juni 2011

KONSEP UMUM PENYAKIT KONSEP NORMAL


KONSEP UMUM PENYAKIT
KONSEP NORMAL
Definisi tentang normal sangatlah sulit umtuk dirumuskan. Setiap parameter hasil suatu pengukuran mempunyai nilai rata-rata yang dianggap normal.
Besarnya nilai normal ini untuk setiap idividu tidaklah sama. Perbedaan ini disebabkan oleh :
1.      Sunsunan gen dan genetik setiap individu yang berbeda beda satu dengan yang lainnya
2.      Setiap individu memiliki pengalaman hidup yang saling berbeda yang disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan disekitarnya
3.      Adanya perbedaan pengendalian fungsi mekanisme dalam tubuh yang disebabkan oleh perbedaan makanan, minuman, aktivitas dsb
Misalkan terjadi peningkatan tekanan pada seseorang karena suatu sebab, belum tentu hal ini dianggap hypertensi, selama masih dalam rentang nilai normal. Demikian pula misalnya terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah, tidak selalu dikatakan sebagai diabetas, selama berada dalam rentang nilai normal.

PENYAKIT
Penyakit dapat didefinisikan sebagai : perubahan dalam diri seseorang yang dapat menyebabkan perubahan pada parameter kesehatannya diluar retang nilai normal.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan ETIOLOGI adalah faktor penyebab terjadinyapenyakit seperti misalnya : kuman, umur, status gizi dan sebagainya.
PATOGENESIS merupakan proses perjalanan terjadinya penyakit.
Pada awal perkembangan suatu penyakit, mula-mula etiologi yang ada menyebabkan pada proses biologis didalam tubuh manusia, dan perubahan pada tahap ini hanya dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan dalam laboratorium terhadap cairan tubuh ( terjadi perubahan pada kimia darah ).
Stadium ini dikenal sebagai stadium SUBKLINIS, dimana pada stadium ini penderita masih tampak normal, tetapi proses perjalanan penyakit sudah dimulai.
Struktur dan fungsi organ-organ dalam tubuh manusia mempunyai cadangan keamanan yang cukup besar, sehingga gangguan pada fungsi organ akan menjadi lebih jelas bila penykit itu telah memberikan perubahan secara anatomis.
Beberapa penyakit ada yang dimulai dari gangguan fungsional terlebih dahulu sebelum timbul perubahan fungsi ginjal.
Gangguan-gangguan pada proses biologis ini akan memberikan gejala dan tanda-tanda suatu penyakit.
Gejala merupakan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh penderita, misalnya rasa mual-mual sedangkan yang dimaksudkan dengan tanda-tanda penyakit adalah perubahan yang terjadi pada tubuh manusia dan dapat dilihat dengan nyata, misalnya : demam, oedem dsb
LESI : adalah perubahan struktur yang tampak baik secara makroskopis maupun secara mikroskopis yang ditimbulkan dalam perkembangan suatu penyakit
SEQUELE :adalah akibat yang timbul dari suatu penyakit
KOMPLIKASI : proses baru dan terpisah yang timbul sekunder karena beberapa perubahan dari keadaan yang aslinya.
RESOLUSI : proses kembalinya tubuh kita keadaan yang normal tanpa sequele ataupun komplikasi
Faktor-faktor penyebab pada suatu penyakit pada umumnya dapat digolongkan mejadi faktor ekstrinsik dan intrinsik.
Yang termasuk dalam faktor ekstrinsik misalnya : kuman penyebab infeksi, truma mekanis, bahan kimia beracun, radiasi, suhu yang ekstrem, gizi, stres psikologis, dsb
Sedangkan faktor intrinsik : umur, jenis kelamin, kelainan-kelainan akibat penyakit sebelumnya, dsb
Kedua faktor ini selalu berinteraksi sehingga timbul suatu spektrum yang luas dengan titik ekstrem pada kedua ujungnya, yaitu faktor ekstrinsik diujung yang satu, dan yang intrinsik difaktor yang lain.
Apabila faktor intrinsik yang dominan maka disebut sebagai penyakit keturunan. Misalnya : trauma pada kecelakaan lalu lintas, disini yang dominan adalah faktor ekstrinsik tidak ada faktor keturunan, sedangkan pada penyakit infeksi yang lebih dominan adalah faktor ekstrinsik, tetapi pengaruh umur, daya tahan tubuh ( faktor intrinsik ) tetap ada.

KLASIFIKASI PENYAKIT :
Klasifikasi penyakit yang paling sering adalah berdasarkan pada patogenesis atau mekanisme terjadinya penyakit, yaitu :
1.      Penyakit Kongenital
a.       Genetik
b.      Non Genetik
2.      Penyakit yang didapat
a.       Radang
b.      Vaskulair
c.       Gangguan pertumbuhan
d.      Kerusakan dan Perbaikan
e.       Gangguan metabolisme dan Degeneratif

1.      PENYAKIT KONGENITAL
Penyakit ini dimulai sebelum lahir, tetapi sebagian baru memberikan gejala dan tanda-tanda klinis setelah individu terjangkit menginjak dewasa.
Biasanya penyakit ini disebabkan oleh defek ( kerusakan ) genetik, baik yang diturunkan dari kedua orang tuanya, maupun oleh karena mutasi genetik sebelum lahir atau faktor-faktor luar yang menggangu pertumbuhan dari embrio atau fetus.
Defek pada genetik misalnya : Cystik fibrosis, thallasemia, dan sebagainya, sedangkan defek non genetik misalnya : kelainan pada jantung sebagai akibat infeksi fetus pada ibu yang kena rubella waktu hamil.

2.      PENYAKIT YANG DIDAPAT ( ACQUIRED )
Penyakit yang biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan sekitar dan pembagiannya berdasarkan patogenesanya adalah :
a.       Penyakit radang
Radang adalah respon fisiologis jaringan yang hidup terdapat adanya rangsangan yang merugikan.
Pemberian nama biasanya didasarkan pada organ yang terkena dan ditabah akhiran “itis”, misalnya : tosilitis ( tonsil ), appendisitis ( appendix ), dermatitis ( kulit ), dsb. Kadang-kadang ada pula pemberian nama yang menyimpang dari konsep tersebut, misalnya : sifilis, tuberkulosis, leprosi, dsb
Bentuk keradangan yang terjadi biasanya bermacam-macam tergantung : penyebab respon tubuh dan target orang yang terkena.

b.      Gangguan vaskulair
Penyakit ini disebabkan oleh karena gangguan aliran darah baik yang dari ke atau didalam organ tersebut.
Pengurangan aliran darah ini berakibat ISKHEMIA dan bila berlangsung lama akan aterjadi kematian jaringan yang disebut INFARK, misalnya : infark miokard (serangan jantung ), infrak otak ( strok ), ganggren pada tungkai, syok/kegagalan sirkulasi, dsb.

c.       Gangguan pertumbuhan
Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan yang abnormal termasuk adaptasi terhadap perubahan pada lingkunga, misalnya : pembesaran jantung (hipertrophi ) karena tekanan darah yang tinggi, neoplasma ( keganasan ), leukemia, dsb.

d.      Ruda paksa dan perbaikan
Termasuk dalam kelompok ini adalah penyakit yang disebabkan oleh ruda paksa atau trauma. Kelainan yang terjadi tergantung pada sifat dan besarnya trauma tersebut dan respons tubuh terhadap respons tersebut. Perbaikan dari kelompok penyakit ini sangat tergantung pada : usia, gizi, mobilitas/tidaknya infeksi, dbs.

e.       Gangguan metabolisme dan Degeneratif
Sebagian dari kelompok penyakit ini ada yang merupakan kelainan kongenital yang diturunkam mulai gen yang rusak dari kedua orang tuanya, seperti misalnya : diabet millitus, gout artritis, dsb dan dapat pula sebagai kelainan sekunder akibat penyakit lain seperti misalnya : hiperkalsemia, hipertiroid, dsb.
Penyakit iatrogenik
Merupakan suatu kelompok penyakit yang disebabkan oleh tidakan medis untuk pengobatan. Yang palin sering adalah yang disebabkan oleh efek samping atau reaksi obat. Beberapa penyakit iatrogenik misalnya : Hepatitis, AIDS yang disebabkan oleh transfusi, penyakit akibat radiasi pada terapi kanker, dsb.

SITEM PEMBERIAAN NAMA PADA PENYAKIT :
1.      PRIMER DAN SEKUNDER
Tujuan dari pemberian nama primer dan sekunder pada penyakit adalah ;
a.       Menjelaskan penyebab dari suatu penyakit
Istilah primer biasanya diberikan untuk penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara jelas. Nama lain yang sering dipakai adalah : essensial, idiophatik, kriptogenik. Hypertensi primer : artinya meningkatkan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya.
Sedangkan istilah sekunder biasnya dipakai untuk penyakit yang terjadi sebagai akibat komplikasi atau manifestasi beberapa lesi.

b.      Membedakan stadium permulaan atau stadium lanjut dari suatu penyakit. Hal ini terutama penyakit kanker, tumor primer artinya tumor yang mula-mula, sedangkan tumor yang terjadi sebagai akibat penyebaran dari tumor primer disebut tumor sekunder.

2.      AKUT DAN KRONIS
Tujuan dari pemberian istilah akut dan kronis adalah untuk menerangkan perkembangan suatu penyakit. Istilah akut berarti perjalanan penyakit cepat dan diikuti resolusi yang cepat ( tidak selalu tetapi sering kali ), sedangkan istilah krois biasanya untuk penyakit dengan proses yang agak tersembunyi dan berlangsung lama sampai bulan/ tahunan.

3.      JINAK DAN GANAS
Istilah ini sering digunakan pada penyakit dengan keganasan, jinak biasanya digunakan. Keganasan masih berada pada jaringan asal dan sangat jarang mematikan, kecuali bila mendesak.
Organ-organ vital seperti misalnya : otak. Sedabgkan istilah ganas biasanya dipakai bila tejadi infiltrasi dan penyebaran dari tempat asal dan sering berakibat fatal. Hypertensi benig berarti peningkatan tekanan darah yang ringan dan berkembang perlahan-lahan serta bertahap. Sedangkan hypertensi maligna berarti peningkatan tekanan darah dengan cepat dan memberikan gejala serta kerusakan jaringan yang berat.

4.      Penambahan awalan
Pemberian nama penyakit/ kelainan dapat pula dilakukan dengan memberikan penambahan
Awalan, yang mempunyai arti tersendiri seperti misalnya :
Ana.....     : tidak ada/ absen : anaphilasis
Dis......      : kelainan/ penyimpangan : displasia
Hyper...    : diatas normal/ kelebihan : hypertyroid, hyperglykemi
Hypo...     : dibawah normal : hypotyroid, hypoglykemi
Meta....     : perubahan bentuk : metaplasia

5.      PENAMBAHAN AKHIRAN
Pemberiaan nama pada penyakit dapat pula dilakukan dengan memberikan penambahan :
Akhiran yang juga mempunyai arti terrsendiri seperti misalnya :
.......itis     : keradangan :apendicitis, pleuritis
.......oma   : tumor : karsinoma, hemangioma
.......osis    : keadaan/ kondisi yang tak selalu patologi : osteoartrosis
.......oid     : mirip sesuatu : rheumatoid
.......penia  : tidak ada :leukophenia, trombositopenia
.......sitosis: peningkatan diatas normal :leukositosis
.......ektasis: pembesaran/ pelebaran :bronkhiektasis
.......plasia : kelainan pertumbuhan : hyperplasia
.......opati  : bentuk abnormal yang kehilangan karakteristiknya : lympadenophati

6.      NAMA EPONIMOSA
Pemberian nama pada penyakit/ kelainan sesuai dengan nama orang yang menemukan, otau sesuai dengan penderita pertama atau juga sesuai dengan tempatnya.
Misalnya : penyakit Grave’s diseases, Hodgkin diseases.

7.      SINDROMA
Kumpulan dari tanda-tanda dan gejala atau kombinasi suatu lesi. Biasanya dipakai eponimosa : syndroma cushing : obese, hirsutisme, hypertensi
syndroma nephrotik : albuminuri, oedema.

8.      SISTEM KODING ANGKA
sistem ini lebih berhubungan dengan epidemiologa, biasanya setiap penyakit/ kelainan akan diberi nomer sesuai dengan kesepakatan masing-masing.
Beberapa sistem pemberian nomer yang ada ialah :
ICO : internasional classiification of diseases
WHO : world health organisation
SNOP : systematized nomenclature of pathologi
SNOMED : systematized nomenclature of medicine
SNOP dan SNOMED ini biasanya dipakai di USA

EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat penyakit pada populasi tertentu.
Yang dipelajari biasanya :
INSIDENS RATE            : jumlah kasus baru suatu penyakit pada populasi dan         periode tertentu
PREVALENCE RATE    : jumlah penyakit pada populasi dan periode tertentu, (kasus baru dan kasus lama).
REMISSION RATE         : jumlah penyakit/ kasus yang sembuh pada populasi dan periode tertentu.
MORTALITY RATE       : jumlah kematian dari suatu penyakit pada papulasi tertentu.

Manfaat dari epidemiologi ini adalah :
1.      Memberi petunjuk kepada etiologi/ penyebab dari penyakit tertentu.
2.      Membantu menyusun rencana upayah pencegahan terhadap penyakit tertentu.
3.      Membantu penyediaan fasilitas medis yang cukup
4.      Untuk program skrining kesehatan
Pada penyakit kronis biasanya didapatkan prevalensi penyakit yang tinggi, walaupun insidensnya rendah, sedangkan pada penyakit yang bersifat akut biasanya didapatkan insidens yang tinggi dengan prevalensi yang rendah. Hal ini disebabkan karena penyakit akut biasanya memberikan penyembuhan yang sempurna, misalnya : cacar air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar