Kamis, 23 Juni 2011

test fungsi ginjal


TEST FUNGSI GINJAL
Kegunaan dari test fungsi ginjal adalah :
a.       Mengetahui adanya kerusakan pada ginjal
b.      Mengetahui derajat kerusakan pada ginjal.
Test fungsi ginjal disebut cukup ideal apabila memenuhi persyarayan sbb:
1)      Teknik pelaksanaanya mudah
2)      Penilaian hjasilnya juga mudah
3)      Tidak memakai bahan yang beracun
4)      Cukup peka untuk mengetahui adanya kerusakan ginjal
5)      Bila dilakukan secara serial akan dapat menggambarkan prognosa penyakit
6)      Memakai bahan-bahan yang bersifat endogen
Lokasi kelainan pada ginjal dapat terletak di glomerulus, tubulus dan vaskulair
Pembagian test fungsi ginjal sesuai dengan letak kelainanya yaitu
1)      Test untuk melihat kelainan yang ada di GLOMERULUS
·         Klirens kreatinin
·         Klirens urea
2)      Test untuk melihat kelainan di TUBULUS
·         Test konsentrasi/ test kepekaan urine
3)      Test untuk melihat kelainan di VASKULAIR
·         Test ekskresi PSP
·         Klirens PSP
·         Klirens PAH
·         Klirens diodrast
KLIRENS ZAT X DALAM PLASMA DARAH ADALAH:
            JUMLAH PLASMA YANG DIBERSIKAN DARI ZAT X PERSATUAN WAKTU OLEH GINJAL
KLIRENS KREATININ
Keuntungan memakai kreatinin alat pemerikasaan adalah:
  1. Berada dalam tubuh
  2. Kadarnya di dalam plasma relativ constant
  3. Teknik pelaksanaannya mudah
Cara pelaksanaan penentuan klirens kreatinin
1)      Tentukan volume urine penderita selama 24 Jam, kemudian hitung volume produksi urine per menit, dan hal ini disebut V (cc/menit)
2)      Tentukan kadar kreatinin didalam urine: U(mg%)
3)      Tentukan kadar kreatinin didalam plasma: p(mg%)
4)      Tentukan tinggi badan, berat badan, dan hitung luas permukaan tubuh dengan memakai rumus dubois
5)      Klirens kreatinin dihitung berdasarkan rumus:
K kreatinin=U X V/P X 1,78/Lpt
            Nilai normal klirens kreatinin: pria      :72-141 ml/ menit
                                                          Wanita   :74-130 ml/ menit
KLIRENS UREA
Cara pelaksanaan penentuan klirens urea adalah:
1)      Kumpilkan urine jam I dan jam II secara berurutan, kemudian hitung produksi urine permenit: V (ml / menit)
2)      Tentukan kadar urea di dalam darah: P (ml/manit)
3)      Tentukan kadar urea di dalam urine: U (ml/menit)
4)      Ukur tinggi badan, berat badan, dan tentukan luas permukaana tubuh dengan rumus dubois
5)      Klirens urea dihitung berrdasarkan rumus:
Produksi urine >2 ml/menit Kurea= UXV/PX1.78/LptX100/75
Produksi urine <2ml/menit
TEST EKSRESI PSP
Cara pelaksanaanya
  • Minum 2 gelas air
  • Suntik dengan 6 mg PSP dalam larutan 1 ml, intra vena
  • Tampung urine setelah 15,30,60 menit kemudian
  • Tentukan kadar PSp pada setiap penampungan dan bandingkan dengan PSP yang disuntikkan.
NORMAL: setelah 15 menit: >25%
                 : setelah 30 menit: 10-15%
                 : setelah 60 menit: 5-10%
PSPsetelah masuk ke dalam tubuh maka 94% akan diekskresikan oleh tubuli ginjal.
TEST KONSENTRASI
Teknik pelaksanaanya:
  1. Penderita puasa minimum 24 jam, makan standart. Ukuran berat jenis urinya bila>  1.025 berarti normal.
  2. Penderita tanpa puasa, tetapi disuntik dengan ADH, 1-2 jam kemudian diukur berat jenis urinnya bila >1,020 berarti normal.
Beberapa faktor yang mempengaruhi:
  • Osmotik diuresis: pada penderita diabetes militus
  • Diabetik insipidus
  • Obat diuretika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar