HEPATITIS
Hepatitis adalah keradangan pada hepar dan dapat disebabkan oleh:
· Obat-obatan
· Bahan-bahan kimia
· Racun
· Kuman dan Virus
Virus yang sering mengakibatkan hepatitis adalah :
· Virus Hepatitis A ( HAV )
· Virus Hepatitis B ( HBV )
· Virus Hepatitis C ( HCV )
· Virus Hepatitis delta ( HDV )
· Virus Hepatitis non Anon B ( NANBV )
Untuk menegakkan diagnosa hepatitis dapat dilakukan dengan cara :
1. Menemukan virus penyebab hepatitis dengan menggunakan mikroskop Electron. Cara ini cukup sulit.
2. Mendeteksi adanya produk dari virus di dalam darah : HBs Ag, HBc Ag, Hbe Ag, dsb.
3. Mendeteksi respon tubuh terhadap virus penyebab hepatitis : Anti HAV, Anti Hbc, Anti HBs, Anti Hbe, dsb.
Manfaat pemeriksaan Serologi pada penderita hepetitis adalah :
· Menegakkan diagnosa hepatitis
· Menentukan prognosa hepatitis
· Menentukan stadium hepatitis
· Menilai hasil pengobatan yang diberikan
· Menentukan type virus penyebab hepatitis
HEPATITIS A
Hepatitia A adalah suatu keradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Penularan penyakit ini terjadi melalui makanan / minuman yang tercemar oleh hapatitis A (fecal-oral).
Penyebaran penyakit ini biasanya terjadi pada daerah dengan kebersihan lingkungan yang rendah.
Penyakit ini dapat sembuh total dengan angka kematian yang cukup rendah ( <0,1% ).
Petanda serologi yang ada pada penyakit ini adalah:
· Hepatitis A antigen (HA Ag)
· Hepatitis A antobodi (Anti HAV)
Hepatitis A antigen (HA Ag)
Merupakan pertanda serologi yang dini adanya infeksi dengan virus hepatitis A. Terdapat didalam tinja selama periode inkubasi (1-2 minggu sebelum gejala klinis muncul). Tidak dapat atau jarang sekali ditemukan didalam darah.
Hepatitis A Antibodi (Anti HAV)
Terdapat 2 macam antibodi Hepatitis A yaitu:
1. Ig M anti HAV
Merupakan petanda bahwa infeksi HAV baru /sedang berlangsung. Kadar dalam darah mencapai puncaknya pada 1 minggu setelah sakit dan kemudian menghilang dan dalam waktu 8 minggu.
Sudah terdapat didalam darah pada saat gejala klinis timbul.
2. Anti HAV Total
Biasanya pemeriksaan ini dilakukan setelah melewati fase akut. Kadar dalam darah meningkat 3-6 bulan setelah infeksi dengan HAV. Dapat dipakai sebagai indikator bahwa seseorang pernah terinfeksi dengan HAV, atau seseorang telah mempunyai kekebalan terhadap HAV.
HEPATITIS B
Hepatitis B adalah keradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Penyakit ini menimbulkan masalah pada kesehatan karena:
· Angkan kesakitan yang cukup tinggi
· Angka kematian yang cukup tinggi
· Menimbulkan beban ekonomi yang cukup berat
Sebagian besar kasus hepatitis B ini tidak memberikan gejala.
Perjalanan penyakit hepatitis B :
INFEKSI HBV AKUT
RESOLUSI KRONIK FULMINANT
(85-95%) (5-10%) (10%)
KRONIK AKTIF KRONIK PERSISTANT
35% (ASIMPTOMATIK) 65%
SIRRHOSIS KANKER HATI
(4-5%)
Petanda serologi untuk hepetitis B adalah :
· HBs Ag & Anti HBs
· HBc Ag & Anti HBc
· Hbe Ag & Anti Hbe
· HBV DNA Polinerase
· HBV DNA Spesifik
HBs Antigen :
Merupakan petunjuk paling dini adanya infeksi virus Hepatitis B, karena sudah dapat dideteksi di dalam darah pada masa inkubasi.
Kadarnya didalam darah terus meningkat, sehingga mencapai kadar puncak pada saat /sesaat setelah gejala klinis mulai tampak. Apabila secara klinis pasien membaik, maka kada HBs Antigen ini akan menurun hingga menghilang di dalam darah.
Apabila terdapat terus-menerus didalam darah melebihi 6 bulan, kemungkinan penderita ini menjdai kronis. Apabila HBS antigen ini tyerdapat didalam darah, maka orang tersebut berpotensi untuk menularkan penyakit ini ke orang lain.
Anti HBs :
Anti HBs ini tidak terdapat dalam darah selama masa akut. Mulai tampak dalam darah saat penyembuhan/penyembuhan sempurna, dan pada saat itu kadar HBs antigen di dalam darah telah negatif.
Merupakan petanda adanya proses penyembuhan dan adanya kekebalan. Tenggan waktu antara hilangnya HBs antigen sampai timbulnya anti HBs dalam darah disebut dengan WINDOW PERIOD. Periode ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu, bulan, bahkan kadang-kadang hingga 1 tahun. Pada periode ini biasanya gejala hepatitis tampak. Pada periode ini deteksi hepatitis B dapat dilakukan dengan memeriksa anti HBc (IG M / Total), dan anti Hbe.
Biasanya berada di dalam darah seseorang seumur hidupnya, atau kadang-kadang menurun hingga menghilang sama sekali didalam darah.
Kadar anti HBs dapat timbul didalam darah setelah suatu vaksinasi (post vaksinasi), dan hal ini menunjukkan adanya kekebalan terhadap virus hepatitis B. Pada beberapa kasus, anti HBs ini tidak tampak didalam darah, walaupun penderita telah sembuh atau setelah mendapat vaksinasi.
HBc Antigen :
HBc antigen ini hanya dapat dideteksi diantara sel liver. Di dalam darah deteksi HBc antigen ini sulit dan memerlukan tehnik khusus.
Merupakan petunjuk adanya infeksi dengan virus hepatitis B, dan adanya replikasi virus.
ANTI HBc (TOTAL) :
Anti HBc total ini timbul di dalam darah, segera setelah gejala klinis tampak dan dapat dideteksi seumur hidup.
Merupakan petunjuk bahwa seseorang pernah atau sedang mendapat infeksi dengan virus hepatitis B.
Fungsinya di dalam kekebalan tubuh masih belum jelas.
ANTI HBc (Ig M) :
Merupakan anti Hbc yang timbul pertama kali didalam darah setelah timbulnya gejala klinis, dan bertahan hingga 6 bulan.
Selanjutnya akan diganti oleh anti HBc Ig G.
Biasanya dipakai untuk menegakkan diagnosa hepatitis B akut yang baru terjadi.
Hbe ANTIGEN :
Biasanya timbul didalam darah bersamaan dengan HBs antigen. Didalam darah biasanya hanya sebentar dan tidak stabil. Merupakan pertanda replikasi aktif dari virus hepatits B, dan penderita sangat menular pada waktu Hbe Ag ini berada didalam darah. Selain di dalam darah dapat pula ditemukan di : Saliva, Urin, Faeces, , dsb.
ANTI HBE :
Biasanya muncul di dalam darah setelah Hbe Ag menghilang dan ini terjadi pada sekitar puncak perjalanan penyakit. Merupakan petanda replikasi aktif dari virus hepatitis B telah berhenti, dan penularan mulai menurun. Bila HBs Ag masih + kemungkinan penularan masih bisa terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar